Friday, September 30, 2016

INISIASI KERJASAMA ARSITEKTUR, PRODI TEKNIK ARSITEKTUR UNNES KUNJUNGI ABODAY ARCHITECT DAN HEPTA DESAIN

Posted by rihants On 12:49 PM


Dalam rangkam meningkatkan capacity building di bidang kearsitekturan, Program Studi Teknik Arsitektur melakukan kunjungan dalam rangka inisiasi kerjasama ke biro-biro arsitek yang memiliki reputasi sangat baik. Tim yang bertugas dalam inisiasi kerjasama adalah: Teguh Prihanto,ST, MT (Koorprodi) beserta 3 orang dosen dan 1 orang tendik yaitu: Ir. Eko Budi Santoso,MT, Ir. Bambang Setyohadi K.P., MT, Dimas Wicaksono ST,M.Eng serta Anwar Baihaqi, ST. Kunjungan dilaksanakan dalam dua hari yaitu pada Tanggal 28 – 29 September 2016.

2016-09-30-09-40-06 
Pada hari pertama mengunjungi Kantor Aboday Architect yang berada di Kemang, Jakarta Selatan. Tim Arsitektur Unnes disambut oleh Principle Architect, yaitu Ary Indra dan Rafael David. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan banyak hal terkait dengan perkembangan peran arsitek, proyek-proyek terbaik di Indonesia dan kesempatan magang bagi mahasiswa arsitektur. Pada kunjungan tersebut juga dipersilakan melihat bagaimana para arsitek bekerja dan para mahasiswa magang beserta penjelasan-penjelasan mekanisme bekerja.
Pada hari kedua mengunjungi Kantor Hepta Desain yang berasda di Jl. Deduruk, Kota Bandung Tim Arsitektur Unnes disambut oleh Baskoro Tedjo, Ir., MSEB, Ph.D salah seorang owner Hepta Desain, dosen ITB sekaligus arsitek. Dalam pertemuan dibicarakan tentang banyak hal tentang peran dunia akademi arsitektur, jejaring arsitek dan kesempatan magang bagi para mahasiswa arsitektur.

2016-09-30-10-39-05 

Dari kunjungan inisiasi ini, Aboday Architect dan Hepta Desain bersedia melaksanakan kerjasama dalam penerimaan mahasiswa magang (Praktik Kerja Lapangan) dangan syarat telah lulus dari seleksi prodi sebelumnya, para arsitek bersedia menjadi dosen tamu, bersedia memperkuat jejaring kearsitekturan di Indonesia, mentoring kearsitekturan, melakukan kegiatan bersama kearsitekturan dan kegiatan penunjang lain.

Wednesday, September 21, 2016

Ke Hongkong, Mahasiswa Arsitektur UNNES Ikuti Konferensi Arsitektur Asia

Posted by Unknown On 12:34 PM



Mahasiswa Teknik Kembali akan berpartisipasi dalam kegiatan Internasional, Dalam Student Jambore ARCASIA yang diwakili oleh Naufal Al Hijri (5112414012) delegasi Mahasiswa Arsitektur Universitas Negeri Semarang. Dalam Acara Dwi-Tahunan yang akan diadakan di Hongkong Convention and Exhibition Centre.

Student Jambore ARCASIA Hongkong tersebut akan berlangsung selama lima Hari yaitu pada tanggal 26 September – 3 Oktober 2016 dan diikuti oleh peserta dari berbagai negera se-ASIA dan 33 Delegasi Mahasiswa Arsitektur Indonesia dari berbagai Universitas di Indonesia. Student Jambore ARCASIA Hongkong akan menjadi Ajang pertemuan Sekaligus Konfrensi Mahasiswa Arsitektur Asia, dalam Acara ini juga Delagasi Indonesia akan menampilkan kebudayan Indonesia serta Ajang Kompetensi Sketsa Internasional. Selain itu, Delegasi dari Indonesia juga akan mempresentasikan “Design Strategy For Sustainable Living In Urban Context Indoneisa, yaitu memperkenalkan bangunan vernakular Indonesia sebagai strategi desain yang berkelanjutan dalam pembangunan di Indonesia.

Thursday, September 15, 2016

Pentingnya Menjaga Kearifan Lokal Arsitektur Rakyat

Posted by Unknown On 2:32 PM


(Ir. Eko Agus Prawoto M.Arch, IAI saat memberi kuliah umum)

Kamis, 15 September 2016 bertempat di Function Room Gedung Dekanat Fakultas Teknik Lantai 3 telah berlangsung Kuliah Umum dengan tema “Mendalami Kearifan Lokal Arsitektur Rakyat”.  Acara kuliah umum ini dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Dr. Nur Qudus, M.T. Dalam sambutannya, dekan berharap acara seperti ini dapat digelar rutin setiap semesternya. Sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan yang tidak didapat oleh mahasiswa dibangku perkuliahan. Pembicara dalam kuliah umum ini adalah Ir. Eko Agus Prawoto M.Arch, IAI., yang juga seorang dosen FAD UKDW Yogyakarta dan praktisi arsitektur. Dalam kuliah umum ini, Eko Prawoto memberi first statement-nya yang mungkin jarang didengar oleh para audien yang hadir mengenai pendapatnya tentang arsitektur.  Beliau berkata “Menjadi seorang arsitek harus siap untuk kesepian, berjalan sendiri dan harus siap untuk eksis dengan karya disegala kondisi meski tanpa apresiasi sekalipun”.


(Foto Bersama pembicara, dosen, korprodi arstektur dan kajur teknik sipil setelah kuliah umum)

Eko Prawoto membuka mata kita tentang arsitektur lokal yang ada di sekitar kita. Kearifan lokal masyarakat Indonesia yang tanpa kita sadari membentuk arsitektur rakyat yang menjadi budaya di masyarakat. Aspek budaya itu sangat penting karena di situ sumber nilai-nilai. Akar pemahaman tentang sustainability sudah built-in dalam budaya itu. Indonesia dan ragam budayanya yang kaya mengajarkan banyak tentang hal itu. Namun, pada saat yang sama, budaya tersebut berangsur-angsur menghilang. Eko Prawoto juga mengajak kita semua untuk menghargai alam di sekitar kita.