Dalam rangka menunjang pendidikan
di bangku kuliah, pada tanggal 25 – 27 Agustus 2013, mahasiswa Program Studi
Teknik Arsitektur Unnes angkatan 2010 melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke
Singapura. Kegiatan ini telah direncanakan jauh hari 4 bulan sebelumnya.
Pilihan untuk KKL ke Singapura memiliki alas an bahwa Singapura merupakan negara
yang sukses membangun kota binaan yang berstandar internasional, keberlanjutan,
layak, nyaman dan aman bagi setiap penghuninya. Beragam bangunan dan tata
lansekap perkotaan juga layak menjadi referensi nyata mahasiswa arsitektur yang selama ini mungkin hanya didapatkan
melalui media cetak atau elektronik.
KKL ini adalah KKL pertama yang
dilaksanakan oleh Prodi Teknik Arsitektur dengan didampingi oleh 6 dosen yang
memiliki kompetensi beragam di bidang arsitektur dan perkotaan (Didik NAN, Andi
P, Teguh P, Anwar B, Lulut I, dan Wiwit S). Dalam setiap kunjungan, mahasiswa
diberikan pemahaman tentang obyek yang diamati. Dalam KKL ini pula terbagi
menjadi beberapa kelompok berdasarkan obyek amatan yang memiliki tugas untuk mengeksplorasi
obyek amatan untuk laporan KKL. Adapun
obyek amatan tersebut antara lain: Changi Airport, Kampung Glam, Bugis Street,
URA Centre (Urban Redevelopment Authority),
Chinatown, Universal Studios, Merlion Park & Marina Bay, Orchard Road,
Raffles Park dan terakhir di NUS (National University of Singapore).
Rintisan Kerjasama dengan NUS
Kunjungan Teknik Arsitektur Unnes
ke School of Design And Environment (SDE) Department of Architecture NUS disambut
oleh Ir. Johannes Widodo, M.Arch., PhD seorang
Associate Professor yang dahulu
pernah mengajar di Universitas Parahyangan Bandung. Dalam kesempatan presentasi,
Prof Jo memberikan gambaran tentang
seluk beluk Negara Singapura, baik fisik, kependudukan maupun bisnis yang
berkembang. Secara khusus, Prof Jo menjelaskan tentang tata kelola pendidikan
di Departmen of Architecture NUS, dimana setiap mahasiswa yang kuliah dapat
diarahkan sesuai kompetensi yang dimiliki guna menentukan jenis pekerjaan yang
sesuai baik sebagai arsitek, duduk di lingkungan pemerintah (PNS) maupun
peneliti. Selanjutnya Tim KKL Arsitektur Unnes diajak keliling Kampus SDE untuk
melihat fasilitas pendidikan, workshop, pameran hasil karya mahasiswa dan
berakhir makan siang di kantin SDE. Di lain hari, Prof Jo mengharap kehadiran
civitas academica Unnes ke NUS untuk lebih mempererat hubungan antar perguruan
tinggi, terutama perguruan tinggi dari Indonesia.
Belajar tentang building dan landscape
Tidak lah heran jika setiap mahasiswa
arsitektur dari Indonesia yang mengunjungi Singapura akan selalu berdecak kagum
akan suasana perkotaan yang begitu “keren” namun tetap “hijau”. Seperti halnya
penjelasan Prof Jo bahwa 40% lebih Singapura adalah “green”. Singapura bukan
lagi sebagai “garden city”, namun
telah menjadi “city in the garden”.
Sungguh luar biasa, Singapura sebagai kota binaan yang ditata sedemikian rupa
guna kenyamanan pengguna. Tidak ada kemacetan, orang berjalan dengan nyaman di
setiap pederstrian, suasana jalan tetap rindang, taman hampir selalu menempel
di sudut kota bahkan di gedung bertingkat dengan “roof garden”nya.
Gedung-gedung dengan beragam
konsep desain secara lengkap tersaji di hadapan para mahasiswa yang mungkin
sebelumnya hanya dilihat melalui buku atau internet. Jaringan transportasi massal
yang dikelola secara professional mendukung kinerja penduduk yang bergerak
cepat dari satu kawasan ke kawasan lain. Semoga perjalanan KKL kali ini
memberikan limpahan manfaat dan inspirasi desain bagi Mahasiswa Arsitektur
Unnes Angkatan 2010 yang sebentar lagi akan melaksanakan Tugas Akhir.
(Tulisan dan Dokumentasi : Teguh Prihanto)