Kegiatan Sthapatya Veda Touring and Explore atau yang biasa disingkat Syntax
2017 dari KMA UNNES kali ini mengangkat tema arsitektur masyarakat dengan
mengunjungi karya mendiang Y.B Mangunwijaya atau yang lebih dikenal Romo Mangun
yang berada didaerah sekitar Kulon Progo, Jogja. Destinasi yang cukup jauh
dan melelahkan dibanding Syntax tahun lalu tetapi semua lelah terbayarkan
dengan hasil ilmu dan pemandangan yang didapat,dimulai dari persiapan matang
oleh panitia Syntax Arsitektur angkatan 2014 dan 2015. Telah ditentukan tanggal
tepatnya 22-23 Februari 2017 kegiatan dilaksanakan dengan jumlah peserta 65
mahasiswa angkatan 2012,2014,2015 dan 2016 serta dibagi menjadi 3 kelompok, didampingi oleh
satu dosen pembimbing dengan membawa 2 safety car untuk keadaan darurat ketika
diperjalanan, tepat pukul 08.30 WIB secara berurutan dari kelompok pertama berangkat
dari UNNES dan dilepas oleh Koorprodi Arsitektur UNNES Bapak Teguh Prihanto, S.T., M.T. , serta tiap
kelompok diberi selang waktu 10 menit agar tidak rancu diperjalanan.
Untuk destinasi
Pertama kami mengunjungi Museum Gunung Merapi di daerah Kali Urang, Yogyakarta. Kunjungan kami ke
Museum tersebut bertujuan agar kami lebih dapat menghargai alam dan sekitarnya
serta mengetahui lebih dalam sejarah Gunung Merapi, ketika berada di museum
tersebut kami didampingi oleh salah satu tour guide dari pihak museum dan kami
diajak untuk menonton film sejarah Gunung Merapi dari dahulu hingga sekarang.
Penyerahan kenang-kenangan oleh Bapak Dimas Wicaksono, S.T., M.Eng. (Pengamping mahasiswa) kepada pengelola Museum Gunung Merapi
Kami
melanjutkan perjalanan menuju Dinamika Edukasi Dasar didaerah Kuwera
Yogyakarta, tidak lain merupakan karya Romo Mangun sekaligus rumah tinggal Romo
Mangun pada jaman dahulu,disana kami diberikan materi oleh pengelola Dinamika
Edukasi Dasar tersebut, mengenai sejarah karya Romo Mangun hingga Karya-Karya
Romo Mangun yang sangat luar biasa. Kami mengambil banyak ilmu dari tempat tersebut
baik untuk para mahasiswa awal maupun akhir.
Setelah kami
menikmati karya Romo Mangun,tepat pukul 17.30 kami melanjutkan perjalanan
menuju penginapan kami tepatnya berada di Pantai Goa Cemara sebagai Destinasi
untuk istirahat dan berkumpul bersama ketika malam hari. Setelah
semalam kami menginap didaerah Pantai Goa Cemara kami melanjutkan perjalanan
dihari kedua menuju Sendang Sono dengan estimasi waktu hampir tiga jam, masih seputar
karya Romo Mangun didaerah Kulon Progo. Sendang Sono merupakan tempat ibadah bagi agama
Khatolik sehingga disana kami harus menjaga keheningan didaerah Sendang Sono.Didaerah Sendang
Sono sendiri kami berpencar satu sama lain, ada yang melakukan
sketch, fotografi hingga beristirahat mengingat perjalanan jauh yang kami
tempuh tentu menguras tenaga.Beberapa spot
didaerah Sendang Sono yang kami abadikan, sangat kental dengan nuansa tempat peribadahan
bagi kaum Agama Khatolik yang memiliki ciri khas desain Romo Mangun yang sangat
apik dan luar biasa serta mempunyai makna yang dalam.
0 comments:
Post a Comment